Senin, 21 Maret 2011

Share Seminar Titan Centre - Kanker Serviks dan Kesehatan Reproduksi

Bahaya Kanker Serviks dan Kesehatan Reproduksi
Oleh : Dr. H. Boyke Dian Nugraha SpOG, MARS Ginekolog & Konsultan Seks

PENDAHULUAN

Dengan semakin maraknya gaya hidup modern yang dianut oleh sebagian besar masyarakat metropolitan, khususnya bagi kaum wanita dapat mengakibatkan terjangkitnya kanker reproduksi wanita, hal ini akibat dari pola perilaku seks yang tidak sehat dengan cara berganti-ganti pasangan dalam melakukan hubungan seksual di samping itu pula akibat seringnya mengabaikan pola makan sehat.
Cara terbaik untuk mencegah berkembangnya penyakit kanker adalah dengan memberikan informasi sebanyak-banyaknya pada masyarakat tentang pola hidup yang sehat serta pentingnya deteksi dini, karena timbulnya penyakit kanker berkaitan erat dengan kebiasaan hidup yang salah, dan lingkungan yang tercemar.
Kanker serviks (mulut rahim) merupakan kanker yang paling sering ditemukan di antara kanker ginekologik dan merupakan penyebab kematian utama wanita penderita kanker di Negara berkembang, termasuk Indonesia. Di Negara maju kanker serviks menempati urutan ke 3 setelah kanker payudara dan endometrium (selaput lender rahim). Walaupun merupakan penyebab kematian utama di antara kanker wanita, namun kanker serviks dapat dideteksi dalam keadaan dini dan jika ditemukan dalam keadaan dini maka dipastikan kesembuhannya mencapai 100%.
Untuk setiap wanita perlu mengetahui faktor-faktor yang berkaitan erat dengan timbulnya kanker serviks, upaya diagnostic yang dilakukan serta pola perilaku seks yang sehat agar penyakit kanker serviks dapat dicegah.

SPERMA, PENYAKIT KELAMIN DAN KANKER SERVIKS

Penyebab kanker serviks tidak diketahui secara pasti. Penyebab diduga :
1. Sperma
Sperma yang mengandung komponen komplemen histone : komponen ini dapat bereaksi dengan DNA sel serviks sehingga terjadi sel kanker.
2. Air Mani (Semen)
Semen yang bersifat alkalis dapat menimbulkan perubahan-perubahan pada sel-sel epitel serviks (neoplasia dan displasia).
3. Penyakit kelamin (Penyakit hubungan seksual)

Akhir-akhir ini sebuah majalah ibu kota mengekspos tentang adanya kecenderungan wanita bersuami mencari pria lain (PIL), di mana rasa sepi dan kecewa terhadap suami merupakan penyebab utama mereka mencari pria lain. Tentu saja gejala ini amat memprihatikan, karena dibalik kenikmatan mempunyai pria lain (PIL) alias “PIL NIKMAT”, tersembunyi penyakit kelamin akibat hubungan seks yang dapat merupakan “PIL PAHIT”, bagi para wanita, karena dapat merusak kesehatan organ intimnya bahkan menimbulkan penyakit kanker rahim. PIL PAHIT merupakan penyakit kelamin yang sering menyerang wanita adalah sebagai berikut :

a.Gonore yang bernanah
Penebabnya adalah kuman Neisseria gonore, dengan masa inkubasi penyakit ini 3 (tiga) sampai 10 (sepuluh) hari. Pada keadaan akut ditandai dengan gejala rasa perih saat buang air seni dan adanya keputihan yang agak kental. Pada keadaan,menahun (tak diobati, tak sembuh) infeksi dapat menjalar ke rahim, saluran telur dan indung telur. Pada keadaan ini biasanya hanya ada gejala keputihan yang tidak jelas, bahkan tanpa gejala apa-apa. 85% dari wanita yang terkena gonore tidak memberikan gejala apa-apa dan dapat menjadi sumber infeksi pada pasangan seksnya untuk jangka waktu lama.

b. Sifilis yang sadis
Penyebabnya adalah parasit treponema palidum yang menyerang selaput lendir, termasuk anus, kemaluan, serta mulut dengan masa inkubasi 3 (tiga) samapi 4 (empat) minggu. Gejalanya adalah timbul luka (tukak) pada vulva. Pada keadaan menahun manifestasinya menjadi bermacam-macam, dimulai dari kemerahan di kulit sampai adanya gumma.

c. Herpes genitalis yang terus melekat
Penyebabnya adalah virus herpes dengan masa inkubasi 2 (dua) sampai 10 (sepuluh) hari, dengan gejala dijumpai adanya vesikel (gelembung pada kulit) yang berkelompok dengan dasar kemerahan yang bersifat hilang timbul. Dapat pula disertai rasa nyeri dan rasa gatal. Penyakit ini berhubungan pula dengan terjadinya keganasan rahim.

d. Klimidia yang sulit dideteksi
Penyebab adalah C trachomatis, merupakan penyakit akibat hubungan seksual yang terakhir-akhir ini sering dijumpai.Gejalanya tak khas, biasanya ditandai dengan keputihan berwarna kuning disertai rasa sakit saat buang air kecil. Pemeriksaan terhadap bakteri Klamidia sangat mahal dan sulit.

e.Kondiloma akuminata si “Jengger ayam :
Penyebabnya adalah virus papiloma, gejalanya di tandai dengan gatal-gatal sekitar vagina disertai adanya pertumbuhan mirip ‘bunga’ atau ‘jengger ayam’ pada vagina, vulva dan perineum. Virus ini sulit dibasmi, sehingga penyakit ini sering timbul berulang.

f.Gardnella vaginosis yang berbau
Penyebabnya adalah gardenella vaginalis, sejenis kuman gram negatif. Gejalanya biasanya keputihan dengan warna abu-abu yang berbau. Sering ditemukan bersama dengan infeksi trikhomoniasis.

g.Trikhomoniasis yang membakar
Penyebabnya adalah parasit (protozoa) Trichomonas vaginalis dengan gejala perdarahan pasca senggama, perasaan terbakar diseputar vagina, gatal seputar kemaulan maupun keputihan yang berbau, yang biasanya ditularkan oleh pasangan seksnya.

h. Aids yang terkutuk
Penyebabnya adalah virus HIV yang dapat ditularkan melaui hubungan seksual dengan masa inkubasi 5 (lima) sampai 10 (sepuluh) tahun. Golongan beresiko tinggi terkena aids adalah mereka mereka yang melakukan hubungan seks vaginal atau anal tanpa dilindingi kondom dengan partner yang tertular virus aids. Gejalanya biasanya berhubungan dengan menurunnya daya kekebalan penderita sehingga memudahkan terjadinya infeksi oleh berbagai mikroorganisme dan kanker oportunistik, seperti infeksi jamur di esophagus,paru-paru. Adanya sarkoma kaposi dll.

Dari 8 penyakit kelamin (penyakit hubungan seksual) di atas ada 4 yang diduga sebagai penyebab timbulnya kanker seviks yaitu : Gardnella vaginalis, Klamidia, Virus herpes simplex tipe 2 dan virus papiloma. Disamping itu, umumnya penyakit akibat hubungan seksual menyebabkan infertilitas dan kalaupun terjadi kehamilan, maka bayi yang dikandung terancam bahaya keguguran, cacat bawaan bahkan kematian.

DIAGNOSIS PENYAKIT DAN DETEKSI DINI

1.Sitologi
Pemeriksaan ini dikenal dengan tes papanicolau (tes pap) sangat bermanfaat umtuk mendeteksi kelainan pada mulut rahim (lesi) secara dini. Ketelitiannya melebihi 90% bila dilakukan dengan baik. Kejadian kanker rahim dapat diturunkan dengan drastic di Negara-negara yang melakukan secara missal (massa screening), sehingga kematian kanker dapat diturunkan. “The American Cancer Society” menyarankan pemeriksaan ini dilakukan setiap 2 tahun berturut-turut dan bila negative maka pemeriksaan berikutnya paling sedikit tiap 3 tahun sampai berusia 65 tahun. Jika pap smear positive, maka dilakukan pemeriksaan lain dengan terarah.

2. Kolposkopi
Hampir semua displasia (NIS) terjadi pada daerah transformasi yaitu daerah yang terjadi akibat perubahan keadaan sel (metaplasia). Daerah ini dapat dilihat seluruhnya dengan kolposkopi.

3. Biopsi (pengambilan sedikit jaringan)
Biopsi dilakukan pada daerah yang abnormal, jika Sambungan Skuamo-Kolumner (SSK) terlihat seluruhnya dengan kolposkopi.

4. Kuretase Endoserviks
Kuretase Endoserviks harus dilakukan setelah tindakan biopsi terarah, kecuali pada wanita hamil. Tindakan ini dapat memperkecil kemungkinan adanya kanker invasif khususnya bila lesi (kelainan) brada disaluran mulut rahim (kenalis servikalis).

5. Konisasi (bipsi kerucut)
Konisasi merupakan pengambilan sebagian besar mulut rahim yang diduga mengandung sel-sel prekanker (displasia berat/NIS III). Oleh karena itu tindakan tersebut sekaligus merupakan tindakan pengobatan.

UPAYA PENCEGAHAN

Kanker seviks dapat dicegah tibulnya melalui pola hidup yang sehat yaitu :
1.Diit makanan yang bergizi tinggi, rendah lemak. Makanan dengan kadar protein tinggi, buah-buahan yang mengandung Beta karoten dan vitamin C seperti wortel, apel tomat merupakan makan yang dapat mencegah timbulnya penyakit kanker. Beberapa vitamin dan mineral (Vitamin A,E,C,B6 dan selenium) yang dikenal sebagai senyawa “antioxidant” yang dapat meningkatkan system kekebalan tubuh (imunitas) terhadap penyakit kanker dengan cara menyerap “radical bebas” (partikel yang merusak sel tubuh).
2.Hindari Merokok
3.Hindari stress
4.Perilaku seks yang sehat tanpa PIL maupun WIL.
5.Olah raga
6.Vaksinasi (paling efektif)


1 komentar:

  1. di posting untuk share saat memenuhi undangan dari majalah MomDad&I untuk mengikuti seminar.
    Pembicara : Dr Boyke SPOG
    Moderator : Shanaz Haquue
    Titan Centre Bintaro
    Medio : Feb 24, 2011
    Semoga Bermanfaat !

    BalasHapus